Jurnal faktor” yang mempengaruhi
prestasi akademik dengan IPTEK
Prestasi selalu
dihubungkan dengan pelaksanaan suatu kegiatan atau aktivitas. Prestasi belajar
merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena
kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi belajar merupakan output
dari proses belajar. Definisi prestasi belajar antara lain dikemukakan oleh
Winkel dalam
Sunarto (2009) yang
menyatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau
kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan
bobot yang dicapainya. Sedangkan menurut Sukmadinata (2005), prestasi atau
hasil belajar (achievement) merupakan realisasi dari kecakapan-kecakapan
potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar
dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan
pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Di sekolah,
hasil belajar atau prestasi belajar ini dapat dilihat dari penguasaan siswa
akan mata pelajaran yang telah ditempuhnya. Alat untuk mengukur prestasi/hasil
belajar disebut tes prestasi belajar atau achievement test yang disusun oleh
guru atau dosen yang mengajar mata kuliah yang bersangkutan.
Nasution dalam
Sunarto (2005) mendefinisikan prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai
seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan
sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif (pengetahuan), afektif
(sikap) dan psikomotor (keterampilan), sebaliknya dikatakan prestasi kurang
memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria
tersebut. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar merupakan tingkat kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mencerna
informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar
seorang siswa sering disajikan dalam bentuk simbol berupa angka, huruf maupun
kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa pada suatu
periode tertentu.
Tingkat keberhasilan
mahasiswa dalam proses pendidikan dipengaruhi banyak faktor,
secara garis besar
faktor -faktor tersebut bisa dikelompokan menjadi 2 (Munthe 1995, diacu dalam
Hidayati 2002), yaitu :
1. Faktor
intelektual adalah kemampuan seseorang yang diperlihatkan melalui
kecerdasan dan
kepandaiannya dalam berpikir dan berbuat. Seperti bakat,
kapasitas belajar,
kecerdasan, dan hasil belajar yang telah dicapai dalam hal ini
adalah jumlah nilai
UAN SMU.
2. Faktor non
-intelektual adalah segala kondisi dari dalam dan luar dirinya atau
lingkungan sekitar,
yang terkait dengan diri seorang dalam mempengaruhi kemampuan berpikir dan
bertindak. Seperti masalah belajar, jenis kelamin, karir, sosial, emosional,
jalur masuk IPB, keuangan, asal daerah, keluarga, pemakaian waktu luang,
organisasi,
sahabat, metode
belajar serta lingkungan.
Faktor Internal
Intelegensi
Taraf intelegensi seseorang tercermin pada prestasi semua matapelajaran di sekolah. Siswa dengan taraf intelegensi yang tinggi dapat mencapai prestasi belajar yang lebih baik, dibandingkan siswa yang taraf intelegensinya lebih rendah. Namun intelegensi bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan siswa meraih prestasi.
Taraf intelegensi seseorang tercermin pada prestasi semua matapelajaran di sekolah. Siswa dengan taraf intelegensi yang tinggi dapat mencapai prestasi belajar yang lebih baik, dibandingkan siswa yang taraf intelegensinya lebih rendah. Namun intelegensi bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan siswa meraih prestasi.
Motivasi
Motivasi merupakan daya penggerak yang menjadi aktif pada saat benar-benar ingin mencapai suatu tujuan. Menurut Sukadji (2000) motivasi merupakan tenaga dorong selama tahapan proses belajar yang berfungsi untuk:
Motivasi merupakan daya penggerak yang menjadi aktif pada saat benar-benar ingin mencapai suatu tujuan. Menurut Sukadji (2000) motivasi merupakan tenaga dorong selama tahapan proses belajar yang berfungsi untuk:
Mencari dan
menemukan informasi mengenai hal-hal yang dipelajari
Menyerap informasi
dan mengolahnya
Mengubah informasi
yang didapat menjadi suatu hasil misalnya menjadi pengetahuan, prilaku,
keterampilan, sikap, dan kreatifitas.
Secara umum,
motivasi dibedakan menjadi motivasi internal dan eksternal.Motivasi internal
bersumber pada diri sendiri misalnya kebutuhan untuk memuaskan rasa ingin tau.
Sedangkan motivasi eksternal berasal dari luar. Siswa yang mengandalkan
motivasi ekternal akan membutuhkan adanya pemberian pujian, hadiah atau nilai
atas preastasi atau keberhasilan yang diraihnya. Bagi siswa motivasi yang
paling penting adalah motivasi berpreastasi sehingga akan cenderung berjuang
untuk mencapai sukses.
Kepribadian
Kepribadian merupakan organisasi yang dinamis dalam diri seseorang yang menentukan bagaimana seseorang menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kepribadian dapat berubah dan muncul dalam bentuk tingkah laku, yang sangat dipengaruhi sikap-sikap, nilai-nilai, kepercayaan, emosi dan keinginan.
Kepribadian merupakan organisasi yang dinamis dalam diri seseorang yang menentukan bagaimana seseorang menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kepribadian dapat berubah dan muncul dalam bentuk tingkah laku, yang sangat dipengaruhi sikap-sikap, nilai-nilai, kepercayaan, emosi dan keinginan.
Faktor Eksternal
Lingkungan rumah
Lingkungan rumah
terutama orang tua memegang peran penting serta menjadi guru bagi anak dalam
mengenal dunianya. Orang tua berperan sebagai pengasuh, pendidik dan membantu
anak dalam proses sosialisasi. Dengan demikian kemapuan orang tua juga
berpengaruh pada preastasi anak, termasuk kemampuan orang tua menyedaiakan
fasilitas belajar bagi anak di rumah.
Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah
yang baik adalah lingkungan yang nyaman, sehingga anak terdorong untuk belajar
dan berprestasi.
Banyak faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi akademik, namun disini saya akan membahas salah satu
faktor yang cukup berpengaruh terhadap prestasi akademik, yaitu “ IT ”.
IT memang cukup berpengaruh terhadap perkembangan prestasi akademik, baik itu
kedalam perkembangaan negatif maupun positif. Berdasarkan jurnal-jurnal yang
telah saya baca juga mengatakan bahwa IT memang cukup perpengaruh dalam
meningkatnya prestasi akademik.
dengan menggunakan
internet dapat meningkatkan prestasi akademik anak, karena pada fitur-fitur
yang ada dalam internet dapat membantu meningkatkan prestasi akademik anak.
Dengan internet kita bisa mencari informasi-informasi penting, berkomunikasi
dengan teman di sekolah, berduskusi, saling bertukar data dan bahkan dapat
membantu dalam belajar bahasa asing, khususnya bahasa inggris.
Selain itu, untuk
membantu proses belajar dan meningkatkan prestasi akademik pelajar dan
mahasiswa, media pendukung seperti alat elektronik yang ada di sekolah maupun
di kampus sangatlah mempengaruhi. Penggunaan media terutama media yang berbasis
IT selain dapat membantu siswa dalam pembelajaran juga menambah ilmu
pengetahuan kepada siswanya tentang bagaimana menggunakan teknologi dalam
pembelajaran. Hal tersebut membuat siswa dapat mengikuti perkembangan zaman.
Referensi :
Mareta, Rose.
2012. Pengaruh Penggunaan Internet Sebagai Media Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Mahasiswa. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Enterprise, Jubilee.
2010. Meningkatkan Prestasi Akademik dengan Internet. Jakarta: Elex Media
Komputindo